AD (728x60)

Selasa, 18 Maret 2014

Review: Argo (2013)

Argo, bisa dibilang karya terbaik Affleck selama karir peyutradaannya. Ia dengan pintar mampu merakit satu scene dan scene lainnya dengan begitu rapi. Hasilnya, Argo hadir dengan suasana tegang disepanjang durasi film. Dimulai dari menit ke 3 film dimulai, penonton sudah dibawa untuk kejar-kejaran dengan waktu. Penonton seakan sulit berbafas secara bertahap dari awal hingga film berakhir. Affleck Sungguh pantas diberikan tepuk tangan yang meriah pada oscar 2013 lalu. Memang, Argo tidak tampil sebagai film yang kompleks. Bagian emosional bahkan terasa begitu dangkal selama masa penceritaan film. Ini karena Affleck memberi bumbu Thriller yang begitu berlebihan sehingga sisi emosional yang seharusnya bisa digali lagi menjadi tertutupi begitu saja. Untungnya, tata musik arahan Alexandre Desplat sedikit membantu Argo untuk tetap memiliki nilai emosional yang berarti.

Merupakan adaptasi oleh Chris Terrio dari buku The Master of Disguise (Antonio J. Mendez, 2000) dan artikel majalah Wired, Escape from Tehran: How the CIA Used a Fake Sci-Fi Flick to Rescue Americans from Iran (Joshuah Bearman, 2007), Argo bercerita tentang kisah nyata mengenai Revolusi Iran yang terjadi pada tahun 1979. Saat itu, hubungan diplomatik antara Iran dan Amerika Serikat sedang berada di ujung tanduk akibat keputusan pemerintah Amerika Serikat yang memberikan suaka politik bagi mantan pemimpin Iran yang dianggap telah memberikan banyak kesengsaraan bagi rakyat negaranya, Mohammad Reza Pahlavi. Puncaknya, pada tanggal 4 November 1979, ribuan demonstran anti pemerintahan Amerika Serikat menyerbu masuk ke dalam gedung kedutaan besar Amerika Serikat di Tehran, Iran. Lebih dari 50 pegawai kedutaan besar Amerika Serikat kemudian dijadikan sebagai tawanan. Namun, enam orang diantaranya berhasil melarikan diri dan kemudian bersembunyi di kediaman Duta Besar Kanada untuk Iran, Ken Taylor (Victor Garber).

Peristiwa tersebut jelas membuat panik pemerintahan Amerika Serikat. Bersama dengan seorang spesialis dari Central Intelligence Agency, Tony Mendez (Ben Affleck), pihak Departemen Pertahanan Amerika Serikat kemudian mengeksplorasi berbagai opsi mengenai cara untuk mengeluarkan enam warganya yang berhasil lolos tersebut dari Iran. Tony lalu mengusulkan sebuah ide: dengan cara mengajukan izin untuk membuat sebuah film di negara Iran dan kemudian secara sembunyi-sembunyi lalu menyelundupkan keenam orang tersebut keluar dari wilayah konflik. Sebuah ide yang jelas terdengar konyol namun kemudian dikenang sebagai salah satu momen paling berani dan heroik di sepanjang sejarah politik Negeri Paman Sam tersebut, hingga saat ini.

Berbicara mengenai departemen akting, sungguh… sungguh jauh dari kata mengecewakan. Affleck mengarahkan aktor dengan sangat baik sehingga membuat penonton bersimpati dan seakan berada pada situasi yang sedang mereka alami. Meski tidak mendapatkan porsi penceritaan yang cukup untuk menggali lagi karakter mereka, pun kemampuan akting yang kuat tetap membuat mereka mampu mencuri perhatian selama penceritaan Argo.

Setelah departemen akting, Affleck juga beruntung memiliki jajaran produksi yang begitu mengagumkan. Mulai dari tata visual, audio, rambut, hingga keputusan Affleck untuk menampilkan logo warnerbros versi jadul, pantas untuk diberi kredit lebih. Hal ini setidaknya menyatu dengan komponen cerita sekaligus membuat aroma ‘70an terasa begitu nyata.

Secara keseluruhan, Argo tampil sebagai film kualitas atas yang mampu dengan mudah dicerna dan memberikan kepuasan maksimal kepada penontonnya. Bravo, Affleck!

Rating:            {A-}
Imdb:              7.8

Ditulis oleh Said Rafly pada:

Link Download Argo:

http://kickass.to/argo-2012-720p-brrip-x264-yify-t7040936.html | Subtitle: http://subscene.com/subtitles/argo-2012/indonesian/683771
(untuk pengguna machintosh, download terlebih dahulu uTorrent untuk mengolah torrent tersebut.)

Link Download Torrent for Mac:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Kamar Portal | Designed by Templateism.com